TI-37-06

Sabtu, 20 Desember 2014

STANDARDISASI  WAKTU


Oleh :
Ezza Djalu P
TI-37-06 / 1102134341

Studi Waktu

Studi waktu atau time study dilakukan untuk memperoleh suatu sistem kerja yang baku. Untuk mendapatkan suatu sistem kerja yang baku, informasi yang sangat dibutuhkan adalah mengenai waktu baku. Sistem kerja yang baik ditandai dengan waktu proses pembuatan produk yang singkat (efisien). Untuk mendapatkan informasi mengenai waktu, kita dapat melakukan pengukuran waktu secara langsung maupun tidak langsung.
 Pengukuran Waktu 
Pengukuran waktu merupakan suatu usaha untuk mengetahui lamanya waktu kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang terlatih dan qualified) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan wajar dan dalam rancangan sistem kerja terbaik.
 Metode Pengukuran Waktu
Terdapat dua teknik pengukuran waktu yaitu secara langsung dan tidak langsung.

Pengukuran Waktu Secara Langsung

Dalam metode ini, pengukuran waktu standar dilakukan secara langsung yaitu di tempat pekerjaan yang bersangkutan dijalankan. Cara yang termasuk dalam metode ini adalah cara jam henti (stopwatch) dan sampling pekerjaan.
Langkah-langkah untuk menetapkan waktu kerja dengan menggunakan jam henti adalah sebagai berikut :
a.    Kegiatan sebelum melakukan pengukuran waktu
1.    Menetapkan tujuan pengukuran
  Tujuan yang ingin dicapai dalam pengukuran waktu perlu ditetapkan terlebih dahulu. Hal-hal penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah pekerjaan apa yang akan diteliti atau diukur, jika ada beberapa pekerjaan yang dikerjakan dengan metode yang sama akan lebih baik jika diadakan pemilihan terhadap operator.
2.    Melakukan penelitian pendahuluan
  Tujuan dari penelitian pendahuluan adalah untuk melihat apakah suatu sistem kerja telah baik atau belum. Jika sistem kerja yang ada belum baik maka sebaiknya dilakukan perbaikan dulu agar waktu baku yang diperoleh tidak menyimpang pada waktu penerapannya.
3.    Memilih operator
  Operator yang dipilih adalah orang yang mau melakukan pekerjaan secara wajar dan dapat diajak bekerja sama pada saat pengukuran dilakukan.
4.    Melatih operator
  Diperlukan pelatihan bagi operator terutama jika kondisi dan cara kerja yang dijalankan tidak sama dengan yang biasa dijalankan operator. Hal ini terjadi jika saat penelitian pendahuluan dilakukan perubahan terhadap cara kerja dan kondisi kerja.
5.    Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan
  Penguraian elemen-elemen kerja dilakukan agar memudahkan dalam mengukur waktu, dimana jumlah dari setiap elemen ini merupakan waktu siklus dari suatu pekerjaan.
6.    Menyiapkan perlengkapan pengukuran
  Alat-alat yang perlu dipersiapkan yaitu jam henti (stopwatch), alat tulis, lembar pengamatan, dan papan pengamatan.


b.    Melakukan pengukuran waktu
1.    Mengukur dan mencatat waktu pengamatan tiap elemen pekerjaan yang terpisah sebelumnya.
2.    Menghitung waktu siklus (kumpulan waktu dari tiap elemen pekerjaan).
X =  
𝑛
                                   Dimana :        X = waktu siklus
                      x  = waktu pengamatan                       n  = jumlah pengamatan yang dilakukan
3.    Melakukan uji kecukupan data
N’ =
Jika N’>N maka diperlukan pengukuran kembali sebanyak selisih N’-N dan dilanjutkan dengan melakukan lagi uji kecukupan data. Sedangkan jika N’<N maka data dinyatakan telah cukup.
4.    Melakukan uji keseragaman data
a.    Mengelompokkan data 
b.    Menghitung X dari setiap kelompok data 
c.    Menghitung 𝒙 = 𝒙n , n jumlah kelompok data 
d.   Menghitung standar deviasi, yaitu σ = ( x𝒊𝒙)²𝑵𝟏 
e.    Menghitung standar deviasi dari distribusi x, yaitu σx = σ/ 𝑵 
f.     Menentukan Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB)
                                                                                     BK = x ± Zα/2 σx

g.    Menarik kesimpulan
Jika terdapat kelompok data yang keluar dari batas kontrol atas maupun bawah, maka kelompok data tersebut harus dibuang dan dilakukan uji keseragaman data kembali.
5.    Menghitung waktu siklus
                                                                     Ws = Waktu keluar – Waktu masuk

6.    Menghitung waktu normal dan waktu baku
Waktu normal adalah estimasi performansi seseorang secara umum apabila mengerjakan pekerjaan dengan wajar. Waktu normal dirumuskan sebagai berikut :
                                                  dimana p : faktor penyesuaian
Wn = Ws x p     
Jika: 
P = 1 bekerja wajar
P < 1 bekerja terlalu lamabat
P > 1 bekerja terlalu cepat
7.    Penentuan Faktor Penyesuaian
Metode untuk menentukan faktor penyesuaian, antara lain : a. Schumard
Metode ini memberikan acuan penilaian berdasarkan kelas-kelas performansi kerja dimana setiap kelas memiliki nilainya masing-masing. Performansi kerja operator mengacu menurut kelas-kelas Superfast, Fast+, Fast, Fast-, Excellent, Good+, Good, Good-, Normal, Fair+, Fair, Fair-, dan Poor.
b.    Westinghouse
Penilaian berdasarkan 4 faktor : 
1.    Skill (keterampilan): kemampuan mengikuti cara kerja yang ditetapkan. Keterampilan ini dibagi atas 6 kelas yaitu super skill, excellent skill, good skill, fair skill, dan poor skill.
2.    Effort (Usaha): kesungguhan yang ditunjukkan operator ketika melakukan pekerjannya. Usaha ini dibagi atas 6 kelas yaitu excessive effort, excellent effort, good effort, average effort, fair effort, dan poor effort.
3.    Condition (kondisi kerja): kondisi lingkungan fisik (pencahayaan, temperatur, dan kebisingan ruangan). Kondisi ini dibagi atas 6 kelas yaitu ideal, excellent, good, average, fair, dan poor.
4.    Consistency (Konsistensi): kenyataan bahwa setiap hasil pengukuran  waktu menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Konsistensi ini dibagi atas 6 kelas yaitu perfect, excellent, good, average, fair, dan poor.
c.    Objektif
Penyesuaian pada metode ini dilakukan menurut :
1.    Kecepatan kerja (P1)               wajar, P = 1           lambat, P < 1               cepat, P > 1 

2.    Tingkat kesulitan pekerjaan (P2)
P = P1 X P2
 
Wb= Wn x (1+k)
8.    Perhitungan Waktu Baku     dimana k : faktor kelonggaran

Faktor kelonggaran diklasifikasikan menjadi : o Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi o Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah o Kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan

Pengukuran Waktu Secara Tidak Langsung

Dalam metode ini, pengamat tanpa menggunakan alat stopwatch dan tidak perlu langsung mengamati ke lokasi kerja, melainkan hanya melakukan perhitungan waktu kerja dengan membaca tabel waktu yang tersedia.
1.    Data waktu baku, data dari waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang telah diteliti pada waktu yang lalu 
2.    Data waktu gerakan, data waktu dari elemen-elemen gerakan baku, bukan data elemen pekerjaan tapi jauh lebih rinci lagi yaitu elemen setiap gerakan
Metode yang digunakan dalam pengukuran ini yaitu :
WF (Work Factor)
Faktor kerja atau work factor adalah salah satu sistem di antara data sistemsistem yang dikembangkan sebagai data waktu gerakan. Pada faktor kerja, suatu pekerjaan dibagi atas elemen-elemen gerak Menjangkau (Reach),
                                   Membawa     (Move),     Memegang     (Grasp),      Mengarahkan     Sementara
(Preposition), Merakit (Assembly), Lepas Rakit (Diassembly), Memakai (Use), Melepaskan (Release), Proses mental (Mental Process), sesuai dengan pekerjaan yang diajukan.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi lamanya waktu gerakan yaitu, berat atau hambatan, keadaan perhentian, pengarahan, kehati-hatian gerakan dan perubahan arah gerak.


MTM (Method Time Measurement)
Method Time Measurement membagi gerakan-gerakan kerja atas elemenelemen gerakan menjangkau, memutar, mengangkut, posisi (position), melepas, lepas rakit, gerakan mata (eye movement), dan beberapa gerakan anggota badan lainnya.
Notasi umum untuk setiap gerakan pada Pengukuran Waktu Gerak Dasar adalah:

                                                                      a  b  c

                                  d dimana :      
a : gerak dasar yang bekerja b : jarak yang ditempuh c : kelas dari gerak dasar yang bersangkutan d : notasi untuk faktor lain yang mempengaruhi gerakan dasar yang bersangkutan seperti ketelitian dan berat. Waktu ini harus ditambahkan pada waktu untuk “a  b  c”. Contoh :
 R 16 A = Reach, jarak 16 inches, description A
 G 1 A = Grasp, description 1A


Tidak ada komentar:

Posting Komentar