TI-37-06

Jumat, 19 Desember 2014


Nama : Endah Dwi Febriany
NIM   : 1102130235
Kelas  : TI-37-06

"Beban Kerja Fisik"

Kerja fisik adalah kerja yang memerlukan energy fisik otot manusia sebagai sumber tenaganya. Kerja fisik mengakibatkan perubahan pada fungsi alat-alat tubuh yang dapat dideteksi melalui perubahan:
·                  Konsumsi oksigen;
·                  Denyut jantung;
·                  Peredaran darah dalam paru-paru;
·                  Temperatur tubuh;
·                 Konsentrasi asam laktat dalam darah;
·                 Komposisi kimia dalam darah dan air seni;
·                 Tingkat penguapan, dan faktor lainnya.
Kerja fisik akan mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan dengan konsumsi energi. Konsumsi energi pada saat kerja biasanya ditentukan dengan pengukuran kecepatan denyut jantung atau konsumsi oksigen.

      a.      Denyut jantung atau denyut nadi
    Denyut jantung atau denyut nadi digunakan untuk mengukur beban kerja dinamis seseorang sebagai manifestasi dari gerakan otot. Besarnya denyut jantung dapat meningkat disebabkan kerana beberapa hal, antara lain : 
·         Termperatur sekeliling yang tinggi. 
·         Tingginya pembebanan otot statis.
·         Semakin sedikitnya otot yang terlibat dalam suatu kondisi kerja
[Nurmianto, 2000]
       Semakin besar aktifitas otot maka akan semakin besar fluktuasi dari gerakan denyut jantung yang ada, demikian pula sebaliknya. Pengukuran denyut jantung dapat dilakukan dengan cara:
·         Merasakan denyut yang ada pada arteri radial pada pergelangan tangan.
·         Mendengarkan denyut jantung dengan stethoscope.
·         Menggunakan ECG (Electrocardiogram), yaitu mengukur signal elektrik yang diukur dari otot jantung pada permukaan kulit dada.

      b.      Konsumsi oksigen
Oksigen yang dikonsumsi oleh seseorang tentunya akan dipengaruhi oleh intensitas pekerjaan yang dilakukan. Secara khusus, konsumsi oksigen dapat dibandingkan dengan kapasitas kerja fisik (physical work capacity – PWC). PWC menggambarkan jumlah oksigen maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang pada setiap menitnya. Menurut Astrand dan Rodahl (1986), persentase PWC yang tinggi pada suatu pekerjaan tertentu akan mengindikasikan beban fisik atau kelelahan yang dialami.

Penilaian Beban Kerja Fisik
      1.      Metode Penilaian Langsung
Metode penilaian langsung yaitu dengan mengukur konsumsi energy yang dikeluarkan (energy expenditure). Faktor utama yang dijadikan tolak ukur penentu berat atau ringannya suatu pekerjaan adalah konsum energy. Sedangkan faktor yang mempengaruhi konsum energy diantaranya yaitu metode kerja, sikap kerja, tingkat kerja dan perancangan peralatan kerja. Besarnya konsumsi energy tergantung pada berat badan, tinggi badan, dan jenis kelamin. Untuk skala konsumsi energy adalah kilo kalori (kkal). Satu liter oksigen yang dihasilkan tubuh manusia menghasilkan rata-rata sebesar 4.8 kkal.

Proses untuk mengetahui pengeluaran energy, yaitu:
·         Menghitung pulsa nadi atau pulsa jantung
·         Ekuivalensi angka pulsa jantung dengan konsumsi energy
·         Ekuivalen konsumsi oksigen dengan pengeluaran energy.

            Astuti (1985) merumuskan hubungan antara energy expenditure dengan kecepatan denyut jantung dilakukan perbedaan kuantitatif hubungan antara keduanya dengan menggunakan analisis regresi
                                    Y = 1.80 – 0.022x + (4.71 x 10-4)x2

Dimana            Y: energy expenditure operator (kkal/menit)
                        x: denyut jantung operator (denyut/menit)

            Setelah mendapat besar energy expenditure, konsumsi energy dirumuskan merurut Martyaningsih (2003)

                                    KE = Et – Ei

Dimana           KE: konsumsi energy suatu kegiatan tertentu (kkal/menit)
                        Et: pengeluaran energy pada saat waktu kerja tertantu (kkal/menit)
                        Ei: pengeluaran energy pada saat istirahat (kkal/menit)

      2.      Metode penilaian tidak langsung
       Metode penilaian tidak langsung adalah dengan menghitung denyut nadi selama bekerja.
Untuk menghitung beban kerja fisik secara tidak langsung, yaitu dengan
                     
       Atau;

 
       Dimana        Denyut nadi istirahat = rata-rata denuyt nadi sebelum pekerjaan dimulai
                            Denyut nadi kerja = rata-rata denyut nadi selama bekerja
                            Denyut nadi maksimum = (220-umur) untuk laki-laki dan (200-umur) untuk wanita

Dari hasil %CVL lalu diklasifikasikan
%CVL
Klasifikasi %CVL
<30%
Tidak terjadi kelelahan
30%-60%
Diperlukan perbaikan
60%-80%
Kerja dalam waktu singkat
80%-100%
Diperlukan tindakan segera
>100%
Tidak diperbolehkan beraktifitas

Dari hasil klasifikasi %CVL tersebut kita dapat menentukan waktu istirahat yang dibutuhkan, yaitu

Dimana            R= waktu istirahat yang diperlukan dalam persen dari jumlah waktu
                        W= rata-rata energt expenditure selama bekerja (kkal/menit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar