TI-37-06

Kamis, 18 Desember 2014

Pentingnya Usability



Nama : Risal Rayadi
NIM : 1102134349
Kelas : TI - 37 - 06

          Usability adalah adalah tingkat kualitas dari sistem yang mudah dipelajari, mudah digunakan dan mendorong pengguna untuk menggunakan sistem sebagai alat bantu dalam menyelesaikan suatu problematika. Dalam konteks ini, yang dimaksud sebagai sistem adalah software atau halaman website. Usability pun dapat dikatakan sebagai suatu ukuran, dimana pengguna dapat mengakses fungsionalitas dari sebuah sistem dengan efektif, efisien dan memuaskan dalam mencapaitujuan tertentu
(seberapa mudah website yang akan kita akses).

Dalam pembuatan web, menurut Jakob Nielsen, usability adalah syarat penting agar suatu web dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama. Situs yang memiliki usability tinggi memiliki peluang yang sangat besar untuk sering dikunjungi oleh para pengguna internet. Pada umumnya pengguna ingin mendapatkan informasi secara cepat dan sesuai yang diharapkan sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk membaca manual website ataupun mencoba-coba cara kerja interface yang tersedia. Jika sebuah situs gagal dalam menunjukkan secara jelas apa yang terdapat di dalam konten tersebut, maka pengguna cenderung akan langsung meninggalkan situs dan beralih ke situs lain.

Dalam pembelajarannya,terdapat 3 komponen metode dasar yang dapat digunakan untuk mempelajari usability yaitu :
1.      Mengumpulkan beberapa user yang representatif, seperti pelanggan situs e-commerce atau karyawan sebuah intranet
2.      Minta user tersebut untuk melakukan tugas-tugas yang representatif 
3.      Pelajari apa yang user lakukan, di mana mereka berhasil, dan di mana mereka memiliki   kesulitan dengan user interface yang ditampilkan dalam suatu halaman web.

Sangat penting untuk menguji user secara individu dan membiarkan mereka memecahkan masalahnya sendiri . Jika ada yang menolong mereka atau mengarahkan perhatian mereka kepada bagian tertentu dari konten yang ingin diakses, maka hasil tesnya sudah tidak valid.

Usability mempunyai peran di setiap tingkat proses desain. Berikut adalah langkah-langkah utamanya:

1.      Sebelum memulai desain baru, uji terlebih dahulu desain lama untuk mengenali bagian bagus yang harus disimpan dan lebih ditekankan untuk desain selanjutnya, dan bagian buruk yang memberi user masalah yang selanjutnya harus di hilangkan.
2.      Jika memungkinkan, uji desain pesaing untuk mendapatkan data murah tentang interface alternatif yang mempunyai fitur yang mirip dengan interface yang sedang dikerjakan
3.      Adakan sebuah studi lapangan untuk melihat bagaimana user bersikap di lingkungan asalnya.
4.      Buatlah suatu prototype dari satu atau beberapa desain baru dan ujilah mereka. Semakin sedikit waktu yang dihabiskan pada ide-ide desain tersebut semakin bagus,karena desain-desain tersebut harus diubah berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan.
5.      Sebaiknya perhalus ide-ide desain dengan iterasi jamak, yang secara bertahap bergerak dari low-fidelity prototyping ke high-fidelity presentation yang dijalankan di komputer.Uji masing-masing iterasi.
6.      Amati desain yang berhubungan dengan pedoman usability yang telah ditetapkan baik itu dari studi sebelumnya atau dari penelitian yang telah diterbitkan.
7.      Setelah berhasil memutuskan dan mengimplentasi desain akhir, uji sekali lagi. Masalah usability yang tidak kelihatan sebelumnya akan nampak pada saat impelementasi.


Sebaiknya jangan tunda pengujian oleh user hingga desain telah diimplementasikan secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan akan sangat sulit untuk memperbaiki masalah-masalah usability yang tidak nampak pada saat pengujian. Masalah-masalah seperti ini biasanya merupakan masalah struktural dan memperbaikinya hampir sama dengan membangun ulang.Satu-satunya cara untuk mendapatkan user experience dengan kualitas tinggi adalah denganmemulai pengujian oleh user pada awal proses desain dan tetap menguji setiap langkah-langkahnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar