Nama : Risal Rayadi
NIM : 1102134349
Kelas : TI - 37 - 06
Usability adalah
adalah tingkat kualitas dari sistem yang mudah dipelajari, mudah digunakan dan mendorong pengguna untuk menggunakan sistem
sebagai alat bantu dalam menyelesaikan suatu problematika. Dalam konteks
ini, yang dimaksud sebagai sistem adalah
software atau halaman website. Usability
pun dapat dikatakan sebagai suatu ukuran, dimana pengguna dapat mengakses fungsionalitas dari sebuah sistem dengan efektif,
efisien dan memuaskan dalam mencapaitujuan tertentu
(seberapa mudah website
yang akan kita akses).
Dalam pembuatan web, menurut Jakob Nielsen, usability adalah
syarat penting agar suatu web dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama. Situs
yang memiliki usability tinggi memiliki peluang
yang sangat besar untuk sering dikunjungi oleh para pengguna internet. Pada
umumnya pengguna ingin mendapatkan informasi secara cepat dan sesuai
yang diharapkan sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk membaca manual
website ataupun mencoba-coba cara kerja interface yang tersedia. Jika sebuah
situs gagal dalam menunjukkan secara jelas apa yang terdapat di dalam konten
tersebut, maka pengguna cenderung akan langsung meninggalkan situs dan beralih
ke situs lain.
Dalam pembelajarannya,terdapat
3 komponen metode dasar yang dapat digunakan untuk mempelajari usability yaitu :
1. Mengumpulkan beberapa user yang representatif, seperti pelanggan situs
e-commerce atau karyawan sebuah intranet
2. Minta user tersebut untuk melakukan tugas-tugas yang representatif
3. Pelajari apa yang user lakukan, di mana mereka berhasil, dan
di mana mereka memiliki kesulitan
dengan user interface yang ditampilkan dalam suatu halaman web.
Sangat penting untuk menguji user secara
individu dan membiarkan mereka memecahkan masalahnya sendiri . Jika ada
yang menolong mereka atau mengarahkan perhatian mereka kepada bagian tertentu
dari konten yang ingin diakses, maka hasil tesnya sudah tidak valid.
Usability mempunyai peran di setiap tingkat proses desain. Berikut
adalah langkah-langkah utamanya:
1. Sebelum
memulai desain baru, uji terlebih dahulu desain lama untuk mengenali bagian bagus yang harus disimpan dan lebih
ditekankan untuk desain selanjutnya, dan bagian buruk yang memberi user masalah yang selanjutnya harus di hilangkan.
2. Jika memungkinkan, uji desain
pesaing untuk mendapatkan data murah tentang interface alternatif yang mempunyai fitur yang mirip dengan interface yang sedang dikerjakan
3. Adakan sebuah studi lapangan untuk
melihat bagaimana user bersikap
di lingkungan asalnya.
4. Buatlah suatu prototype dari
satu atau beberapa desain baru dan ujilah mereka. Semakin sedikit waktu yang
dihabiskan pada ide-ide desain tersebut semakin bagus,karena desain-desain
tersebut harus diubah berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan.
5. Sebaiknya perhalus ide-ide desain
dengan iterasi jamak, yang secara bertahap bergerak dari low-fidelity prototyping ke high-fidelity
presentation yang dijalankan di komputer.Uji
masing-masing iterasi.
6. Amati desain
yang berhubungan dengan pedoman usability yang telah ditetapkan baik itu dari studi sebelumnya
atau dari penelitian yang telah diterbitkan.
7. Setelah berhasil memutuskan dan
mengimplentasi desain akhir, uji sekali lagi. Masalah usability yang tidak
kelihatan sebelumnya akan nampak pada saat impelementasi.
Sebaiknya jangan tunda pengujian
oleh user hingga desain telah diimplementasikan secara menyeluruh. Hal ini
dikarenakan akan sangat sulit untuk memperbaiki masalah-masalah usability yang tidak nampak pada saat pengujian.
Masalah-masalah seperti ini biasanya merupakan masalah struktural dan
memperbaikinya hampir sama dengan membangun ulang.Satu-satunya cara untuk
mendapatkan user experience dengan kualitas tinggi adalah denganmemulai
pengujian oleh user pada awal proses desain dan tetap menguji setiap
langkah-langkahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar